PENYULUHAN KESEHATAN ANAK: CEGAH DAN TANGANI STUNTING

Suryodiningratan - Permasalahan stunting adalah permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Permasalahan stunting akan menjadi permasalahan yang berdampak luas dan rumit jika tidak segera diselesaikan. Karena stunting akan berdampak pada terhambatnya perkembangan otak yang akan mengakibatkan pada rendahnya kemampuan belajar dan resiko serangan penyakit kronis (penyakit gula, hipertensi dan sebagainya), demikian disampaikan oleh Ignasia Yunita Sari, S.Kep. Ners., M.Kes pada Penyuluhan Kesehatan Anak yang dilaksanakan di aula Bisma Kelurahan Suryodiningratan, Rabu (31/1/2024).

Pada kesempatan tersebut juga dijelaskan bahwa stunting bisa terjadi karena tiga hal yakni pertumbuhan janin yang terlambat( disebabkan factor usia ibu hamil yang terlalu muda, nutrisi ibu hamil kurang, penyakit ibu hamil  serta hb ibu hamil yang rendah), Kekurangan gizi kronis ( bisa disebabkan karena ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan gizi atau ketidaktahuan orang tua tenta g gizi berimbang) dan penyakit infeksi misalnya anak dengan sakit TBC, diare berulang dan sebagainya.

Dikesempatan tersebut juga diulas bahwa deteksi dini stunting dapat dicemati melalui deteksi pertumbuhan anak yang meliputi : berat badan, tinggi/ panjang badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas serta tebal lipatan kulit. Pemantauan ini dapat dilakukan di posyandu oleh kader posyandu dan kader kesehatan yang ada di wilayah.

Riyan Wulandari, Lurah Suryodinigratan, menyampaikan bahwa peran posyandu sangat penting dalam upaya penurunan angka stunting. Berbagai upaya pencegahan dengan metode ABCD yakni A: Aktif minum tablet tambah darah bagi remaja putri, B: Bumil wajib ANC minimal 6x selama kehamilan, C: Cukupi konsumsi Protein Hewani, D: Datang ke POsyandu setiap bulan untuk timbang BB ukur PB/TB dan imunisasi serta E: Ekslusif  ASI sampai 6 bulan dilanjut bersama MPASI sampai usia 2 tahun. Kelima upaya tesebut dapat dioptimalkan dengan peran Posyandu di wilayah.

Penyuluhan Kesehatan Anak yang dilakukan kali ini diikuti oleh 40 (empat puluh) peserta yang meliputi kader posyandu, perwakilan orang tua dengan balita dengan gizi bermasalah, TP PKK  Kelurahan Suryodiningratan . Harapannya melalui penyuluhan ini , upaya penurunan dan penanganan stunting dapat lebih membuahkan hasil dengan berbekal ilmu yang sudah didapatkan oleh kader dan perwakilan orang tua dengan anak gizi bermasalah.