Kelurahan Suryodiningratan Gelar Gladi Bersih Pelatihan Karawitan

SURYODININGRATAN (08/10/2024) - Kesenian Karawitan terlahir ditengah-tengah masyarakat Jawa. Sebuah seni yang menawarkan keindahan yang begitu halus dan memiliki fungsi estetika yang sarat dengan nilai sosial, moral dan spiritual. Karawitan Jawa tercipta dari harmonisasi dari kerumitan alunan-alunan suara berlaras Slendro dan Pelog dari seperangkat alat musik tradisional Jawa yakni Gamelan. Pada awal perkembangannya fungsi Karawitan Gamelan hanya berkisar pada upacara-upacara Keraton, namun sejak jaman Mataram, kesenian karawitan juga difungsikan sebagai sarana hiburan yang juga dapat dinikmati oleh masyarakat diluar tembok Keraton. Dimana musik ini sudah digarap menggunakan sistem notasi, ritme, warna suara, memiliki fungsi, sifat pathet dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia, vokalis dan campuran. Hal inilah yang menjadikan musik karawitan enak didengar baik untuk dirinya dan orang lain. Istilah Karawitan sendiri digunakan untuk merujuk pada kesenian Gamelan yang banyak dipakai oleh kalangan masyarakat Jawa. Istilah tersebut mengalami perkembangan penggunaan maupun pemaknaannya.

Kelurahan Suryodiningratan melaksanakan gladi bersih pelatihan karawitan pada Rabu (23/09/2024) yang menjadi puncak kegiatan seusai pelatihan karawitan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Gladi bersih pelatihan karawitan ini dilaksanakan di Pendopo hotel Brongto yang beralamat di Jl.Suryodiningratan 26, Kelurahan Suryodiningratan Kemantren Mantrijeron, Yogyakarta. 

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Mantrijeron pamong praja Kemantren Mantrijeron, Bapak Affrio Sunarno, S.Sos., Lurah Suryodiningratan, Bapak Subiyana, S.Ak., Babinsa, Babinkamtibmas, serta tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Bapak Subiyana Lurah Suryodiningratan menyampaikan bahwa Seni Karawitan perlu dilestarikan karena memiliki nilai-nilai sosial, budaya, dan moral yang dalam, serta sebagai bagian dari warisan nenek moyang. Karawitan bukan hanya sekadar bentuk seni musik, tetapi juga memiliki nilai-nilai sosial dan budaya yang dalam. Ini mencakup rasa solidaritas, kerja sama, dan penghormatan terhadap tradisi leluhur. Dengan melestarikan karawitan, berarti menjaga esensi dari budaya Jawa yang berakar kuat.